flyin iklan

DOWNLOAD FILM TERBARU.

Tuesday, November 27, 2012

Peristiwa Tunguska



Peristiwa Tunguska adalah sebuah fenomena alam yang terjadi pada 30 Juni 1908 di Tunguska, wilayah Siberia, Rusia. Peristiwa ini berupa ledakan di udara dengan kekuatan ledakan sekira 40-50 megaton. Meski penyebab peristiwa ini masih menjadi misteri, akan tetapi para ilmuwan banyak yang beranggapan bahwa ledakan ini terjadi akibat jatuhnya meteor. Menurut saksi mata, peristiwa terjadi kurang lebih pada pukul 7 pagi hari waktu setempat, dari arah tenggara tampak bola api yang besar terbang menuju barat, dan bola api tersebut akhirnya berhenti pada ketinggian 7-10 km di atas daratan Taiga yang tak berpenghuni tersebut, kemudian meledak dan merobohkan pohon hingga lebih dari 2000 km dari lokasi ledakan. Ledakan ini juga menyebabkan
pecahnya kaca-kaca yang berada beberapa ratus kilometer dari episentrum ledakan.

Selama beberapa hari pasca ledakan, tampak cahaya kuat dan awan yang bercahaya di langit dari wilayah samudra Atlantik ke pusat Siberia. Gelombang ledakkan tercatat di stasiun Seismograf di Irkurtsk, Tashkent, Tbilisi, dan Jena. Efek cahaya dari ledakan ini semakin nampak pada tanggal 1 Juli 1908, dan kemudian berangsur hilang hingga akhir Juli. Ekspedisi penyelidikan peristiwa ini dimulai pertama kali pada tahun 1927 di bawah pimpinan L. Kulik. Dari beberapa elemen yang ditemukan menunjukkan kemungkinan elemen tersebut berasal dari luar angkasa. Dari penyelidikan tersebut, dimunculkan beberapa hipotesa, salah satunya diketahui bahwa terjadinya ledakan adalah di udara di sekitar ketinggian 5-15 km. Sayangannya misteri ini seperti terbengkalai. Pada masa itu Rusia Tengah mengalami masa-masa sulit pergolakan politik, Perang Dunia I, Revolusi tahun 1917, dan Perang Saudara Rusia. Akibatnya, tidak ada perhatian Pemerintah Rusia terhadap peristiwa ini. Padahal, dunia terus diliputi rasa penasaran. 
Ekspedisi pertama pimpinan L Kulik. Tampak Kulik kedua dari kiri di depan, mengenakan kaca mata.

Penelitian serius baru dilakukan tahun 1921 oleh Leonid Kulik. Kulik yang memperkirakan ledakan Tunguska disebabkan meteor memfokuskan perhatian pada pencarian 'Meteor Tunguska'. Ada sebuah rawa di sana, Kulik memprediksi itulah lubang yang disebabkan karena tumbukan meteorit.Setelah susah payah mengeringkan rawa, Kulik hanya menemukan kekecewaan. Tidak ada apa pun di rawa itu. Meteor Tunguska dicari tidak pernah ditemukan, orang-orang pun mulai menyangsikan teori Metoer Tunguska. Meskipun demikiam penelitian yang dilakukan Kulik tetap bermanfaat, dia berhasil melakukan survei foto udara di daerah ledakan Tunguska pada 1938.

Selain anggapan bahwa peristiwa ini terjadi akibat jatuhnya meteor, para pendukung UFO seringkali mengaitkan peristiwa ini dengan UFO. Perlu dicatat bahwa tiga hari sebelum peristiwa ini terjadi, dari tanggal 27 Juni 1908, dari wilayah Eropa, Rusia di bagian benua Eropa hingga bagian wilayah Siberia, terjadi fenomena langit yang tidak biasa, yakni awan yang berwarna keperakkan dan senja yang cerah disertai halo matahari (cahaya yang tampak seperti cincin matahari). Selain itu, secara detail dijelaskan pula oleh para saksi dari desa sekitar lokasi kejadian, bahwa bola api ini memiliki bentuk bulat atau silinder, berwarna semacam warna merah, atau kuning, atau putih, menimbulkan gemuruh, tapi tidak menimbulkan  jejak asap.
Beragam teori diajukan untuk memecahkan misteri Peristiwa Tunguska. Macam-macam saja pendapatnnya ada yang menyebut kecelakaan pesawat UFO, mungkin pula black hole, sedangkan yang lain mengatakan komet, ,meteor, atau asteroid telah memasuki atmosfer bumi, terbakar, kemudian meledak. Bahkan, yang lebih mencengangkan ada yang mengatakan ledakan itu adalah percobaan ahli fisika Nikola Tesla yang gagal. Benarkah ?



Setelah dilakukan penelitian yang lebih intensif ditemukan fakta baru. Pohon-pohon yang selamat dari kebakaran memperlihatkan lingkaran tahun yang leibh gemuk dari kebakaran darpada tahun-tahun lainnya. Fakta ini memunculkan spekulasi bahwa ledakan itu terjadi bukan di permukaan bumi, melainkan di udara. Selain itu, juga ditemukan butir-butir silikat seperti kaca yang mengandung partikel besi. Kondisi ini mengingatkan pada percobaan nuklir di Alarmogordo. Amerika Serikat dan juga percobaan nuklir di tempat lain. Antara percobaan nuklir di Alrmogordo dan ledakan Tunguska ada banyak kesamaan. Apakah artinya ledakan itu adalah ledakan nuklir? Benarkah Nicola Tesla tengah melakukan percobaan nuklir dan gagal?

Persperktif alin dikemukakan oleh ahli-ahli aerodinamika dan peroketan. Analisis dari bukti-bukti kerusakan dan gelombang balistik menunjukkan bahwa lintasan yang ditempuh bola api tidak lurus, melainkan melengkung. Bola api itu pertama kali terlihat di atas Desa Keshma membelok ke timur menuju Preobrazhenka lalu berubah arah ke barat. Tiba di sebelah utara Vanavara terjadilah ledakan. LOgikanya, lintasan yang berbelok tidak mungkin dilakukan oleh benda alamiah. Sesuatu itu pastilah benda buatan. Mungkinkah itu adalah kecelakaan UFO, wahana ruang angkasa dari perdaban lain? Tetapi jika itu adalah UFO mengapa tidak ada serpihan pesawatnya? Pada 1930, astronom Inggris Whipple FJW berpendapat peristiwa Tunguska disebabkan oleh komet kecil. KOmet yang terdiri dari debu dan es akan terbakar dan menguap ketika menembus lapisan atmosfer bumi. Itulah sebabnya mengapa tidak ditemui bekas-bekas ledakan di tanah karena ledakannya terjadi di udara.

Michael Kelley, seorang profesor dari Universitas Cornell sealgn satu abad kemudian mendukung hipotesis Whipple. Dia menghubungkan Peristiwa Tunguska dengan fenomena pembuangan asap ketika pesawat antariksa NASA lepas landas. Asap yang keluar dari pesawat tersebut membentuk awan bercahaya terang pada malam hari. Awan yang sama juga terlihat sehari setelah ledakan Tunguska. Awan ini dinamakan noctilucent, yakni awan yang terbentuk akibat pertikel es dan dapat terbentuk di ketinggian langit yang disertai temperatur yang luar biasa dingin. Ketika komet masuk ke dalam atmosfer, sejumlah besar uap air tersembur ke atmosfer oleh nukleus es dari komet dengan energi yang luar biasa. Hal inilah yang menyebabkan awan noctilucent terbentuk sehari sesudah ledakan terjadi. Kelly dan timnya menyaksikan awan noctilucent setelah pesawat antariksa Endeavour (STS-118) diluncurkan pada 8 Agustus 2007.

"Bukti-bukti yang ada cukup jelas menunjukkan bahwa bumi ditabrak oleh sebuah komet pada 1908," kata Cornell seperti yang dilansir dari jurnal Geophysical Research Letter. JUrnal ini diterbitkan American Geophysical Union pada 24 Juni 2009. Apa pun yang meledak, Peristiwa Tunguska adalah ledakan terbesar pada abad ke-20. Apa jadinya jika itu terjadi di kota metropolitan padat penduduk?




Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Budayakan Komen yang baik dan sopan setelah membaca artikel